Kota Dodol tak salah lagi julukan tersebut ditujukan
untuk Garut, sebenarnya tak hanya Dodol yang menjadi ciri khas dari
kota Intan ini sebenarnya masih banyak lagi kekhasan dan keistimewaan
diantaranya aneka makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh sebut saja ada
Dorokdok/ Kerupuk Kulit, Ranginang, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dan tak salah apabila mengunjungi kota ini makanan-makanan inilah yang
dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dirumah ataupun untuk teman
dikantor.
GARUT KOTA INTAN
Pages
Labels
- ciri khas garut (8)
- legenda (4)
- makam keramat (5)
- profil garut (9)
- wisata garut (15)
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Makam Cipeujeuh
Makam Cipeujeuh sangat erat kaitannya dengan sejarah lahirnya
Kabupaten Garut, karena merupakan salah satu bukti peninggalan dan wujud
adanya pemerintahan saat itu yang bernama Kabupaten Balubur. Mulanya
Garut hanya digunakan sebagai nama ibu kota kabupaten, nama Kabupaten
tetap Balubur Limbangan. Baru pada masa pemerintahan Bupati Adipati
Ariya Wiratanudatar VIII, tahun 1913 Garut dijadikan nama kabupaten
hingga saat ini.
Kabupaten Garut dimulai sejak pembentukan kembali Kabupaten Balubur
Limbangan dengan Surat Keputusan Raffles tanggal 16 Februari 1813 yang
beribu kota di Suci. Sebelumnya, pernah dihapuskan dengan alasan bupati
menolak perintah menanam nila (indigo).
Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia
pencari lokasi Ibu Kota Kabupaten sampai ditemukan daerah yang terdapat
mata air pada semak-semak belukar berduri (Marantha), yang sekarang
menjadi komplek pendidikan SMP Negeri 1 dan 2 Kawasan Jl. A. Yani.
Panitia dari Belanda tangannya tergores atau kakarut hingga berdarah
oleh rumput berduri. Rumput tersebut dinamakan Kigarut, telaga dinamakan
Cigarut dan daerah sekitar itu dikenal dengan nama Garut.
Tahun 1813 hingga 1831, Kabupaten Garut dipimpin Bupati pertama Rd.
Adipati Ariya Adiwijaya yang merupakan putra sulung Dalem Sumedang
Pangeran Kornel.Setelah meninggal, jasadnya dimakamkan di Kampung
Cipeujeuh dan hingga kini makam tersebut dinamakan makam Cipeujeuh.
Sekilas Sejarah Prabu Kiansantang/Syeh Sunan Rohmat Suci
Kategori: | Buku |
Jenis | Biografi & Riwayat Hidup |
Penulis: | Oleh : Dr Rochajat Harun Med.24-Sep-2008 |
KabarIndonesia
- Godog adalah suatu daerah pedesaan yang indah dan nyaman berjarak 10
km kearah timur dari kota Garut. Berada pada desa Lebakagung, kecamatan
Karangpawitan, kabupaten Garut. Disana terdapat makam Prabu Kiansantang
atau yang dikenal dengan sebutan Makam Godog Syeh Sunan Rohmat Suci.
Hampir setiap waktu banyak masyarakat yang ziarah, apalagi pada bulan-bulan Maulud. Prabu Kiansantang atau Syeh Sunan Rohmat Suci adalah salah seorang putra keturunan raja Pajajaran yang bernama prabu Siliwangi dari ibunya bernama Dewi Kumala Wangi. Mempunyai dua saudara yang bernama Dewi Rara Santang dan Walang Sungsang.
Hampir setiap waktu banyak masyarakat yang ziarah, apalagi pada bulan-bulan Maulud. Prabu Kiansantang atau Syeh Sunan Rohmat Suci adalah salah seorang putra keturunan raja Pajajaran yang bernama prabu Siliwangi dari ibunya bernama Dewi Kumala Wangi. Mempunyai dua saudara yang bernama Dewi Rara Santang dan Walang Sungsang.
Makam Godog
Makam Godog terletak di Kampung Godog, Desa Lebak Agung,
Kecamatan Karangpawitan. Berada pada Koordinat: 07º 15’ 083” LS 107º 57’
258” BT. Makam Godog dari Terminal Cileunyi Bandung ke Terminal
Ciawitali Garut dapat dicapai dengan waktu ± 1,5 jam Kemudian menuju
lokasi dengan menggunakan angkutan kota satu kali jurusan Karangpawitan.
Melalui Jalan Raya Karangpawitan ± 5,5 Km masuk ke dalam dengan
menggunakan ojeg yang bertarif Rp 10.000,- sampai ke tempat parkir.
Untuk mencapai lokasi makam hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki ± 20
menit dengan jarak ± 1 Km.
Makam Prabu Geusan Ulun
Candi Cangkuang
Candi Cangkuang terletak di Kampung Pulo,
Desa Cangkuang , Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.
Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa
Barat, yang antara lain Gunung Haruman, Gunung Kaledong,
Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur. Nama Candi Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi ini
berada. Kata 'Cangkuang' sendiri adalah nama tanaman
sejenis pandan (pandanus furcatus), yang banyak
terdapat di sekitar makam, Embah Dalem Arief Muhammad, leluhur
Kampung Pulo. Daun cangkuang dapat dimanfaatkan untuk membuat tudung, tikar atau
pembungkus gula aren.
Mengungkap Rahasia Peninggalan Embah Dalem Arif Muhammad
Oleh : Reza Sukma Nugraha
Adalah
sebuah pohon bernama cangkuang yang telah mengilhami nama sebuah desa
di utara Kabupaten Garut, Jawa Barat. Desa dengan kondisi geografis khas
dataran tinggi ini adalah salah satu dari sekian banyak objek wisata di
Tatar Parahyangan. Setidaknya, terdapat tiga objek yang memesona para
wisatawan untuk berkunjung ke desa ini. Candi Cangkuang, makam Embah
Dalem Arif Muhammad, dan rumah adat Kampung Pulo.
Objek Wisata Ciburuy
Benda-benda purbakala mempunyai
daya tarik sendiri bagi sebagian orang. Disamping sebagai ajang
napak tilas, benda-benda purbakala merupakan peninggalan yang sangat
berharga karena melalui benda-benda tersebut kita dapat mengenang
kejayaan leluhur kita di tempo dulu. Sering di lakukan upacara ritual
tahunan untuk benda-benda purbakala. Di Yogyakarata misalkan, di
sana terdapat upacara ritual untuk memajang benda-benda purbakala
seperti senjata yang disebut sebagai "Upacara Skatenan".
|
Wisata Sejarah Cangkuang
Salah
satu objek wisata yang menjadi andalan daerah Garut adalah Candi
Cangkuang. Konon Candi Cangkuang adalah candi Hindu yang pertama
kali ditemukan di Jawa Barat. Bangunan Candi Cangkuang terletak
di Desa Cangkuang Kecamatan Leles, yang berjarak sekitar 17 Km
dari pusat kota Garut ke arah Utara atau 47 Km dari Bandung dengan
route Bandung-Leles-Situ Cangkuang. Jika anda melakukan perjalanan
menuju kota Garut dari arah Bandung maka, anda akan melewati Kecamatan
Leles dimana terdapat situ tersebut. Perjalanan menuju Candi Cangkuang
dapat ditempuh dengan kendaraan. Candi Cangkuang merupakan peninggalan
bersejarah yang dibangun pada abad ke-8.
|
Kawah Kamojang
Kawah Kamojang terletak 23 km dari kota
Garut. Kawah kamojang adalah kawah yang terindah dari kawah-kawah
yang terdapat di Gunung Guntur, sebuah gunung berapi yang masih
aktif. Di kawasan ini terdapat 20 sumur uap dan beberapa diantaranya
digunakan sebagai sumber tenaga listrik tenaga panas bumi.
Kawah Kamojang merupakan salah satu kawah
yang menjadi andalan utama objek wisata Garut disamping objek wisata
Cipanas dan objek wisata Cangkuang. Keindahan Kawah Kamojang didukung
oleh lingkungan sekitarnya yang sangat indah penuh dengan panorama
alami dan hamparan daerah pertanian yang subur. Sungguh kekayaan
alam yang luar biasa.
|
Wisata Pantai Sayang Heulang
Salah satu wisata pantai yang menjadi pilihan di
Kabupaten Garut adalah Pantai Sayang Heulang. Lokasi objek wisata
Sayang Heulang berada di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk
yang berjarak sekiar 89 km dari Kota Garut. Objek wisata ini memang
cukup jauh dari Kota Garut, namun keindahan pantai yang ditawarkan
sangat menakjubkan. Anda dapat menggunakan kendaraan untuk mencapai
pantai ini. Route yang dapat anda lewati untuk sampai ke objek
wisata ini adalah reoute Garut-Pameungpeuk-Macagahar-Sayang Heulang.
Lama perjalanan untuk sampai ke Sayang Heulang adalah sekitar
3 jam dari Kota Garut.
|
Curug Citiis - Garut
Curug Citiis berada pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut (dpl)
persis di tengah-tengah kawasan Gunung Guntur yang gersang dan
kawasan Gunung Gede di sebelah utaranya yang masih berupa hutan lebat.
Seolah-olah curug ini menjadi batas kedua wilayah yang keadaannya
sangat kontras.
Sumber air curug ini berasal dari Gunung Guntur yang mempunyai dua buah mata air, yaitu mata air panas yang mengalir ke daerah Cipanas, dan mata air dingin yang mengalir ke aliran Curug Citiis. Curug Citiis banyak dikunjungi wisatawan, terutama kaum muda, yang datang dari berbagai tempat. Daerah di mana curug ini berada juga menjadi salah situ rute pendakian bagi mereka yang ingin menaklukkan puncak Gunung Guntur dari arah Kampung Pasawahan. Legenda Konon curug ini merupakan tempat bertemunya para raja dari seluruh pulau Jawa. Nama Curug Citiis ini sendiri berasal dari kata citiis yang berarti air dingin karena menurut penduduk sekitar suhu air dari air terjun ini paling dingin sewilayah Garut. |
Lokasi
|
Garut Memiliki sebuah Kebun Binatang
Selain
dikenal dengan tempat wisata cipanas, pameungpeuk, saying heulang,
ranca buaya, candi cangkuang dan situ bagendit. Garut juga sekarang
memiliki aebuah objek pariwisata yang tak kalah indah dan menakjubkan
yaitu sebuah kebun binatang Garut yan diberi nama kebun binatang
cikembulan.
Kebun binatang cikembulan berada di kecamatan
kadungora padahal secara geografis kebun binatang cikembulan sangat
dekat jaraknya dengan candi cangkuang. Jadi alangkah senangnya jika kita
dapat mengunjunggi tempat wisata candi cangkuang kemudian dilanjutkan
perjalanan ke kebun binatang cikembulan garut. Karena jaraknya yang
tidak begitu jauh.
Sejarah : Sunan Cipancar, Limbangan – Garut.
Ulama dan Tokoh Penyebar Islam
Membicarakan sejarah
Kab. Garut tidak akan lepas dari Kab. Limbangan yang merupakan cikal
bakal pembentukannya. Peran serta kaum ulama yang menyebarkan Islam
hingga mewarnai corak kehidupan masyarakat Garut pun tak kalah
pentingnya. Tak heran, sebagian kalangan menilai Garut laik dijuluki
sebagai Kota Ulama, karena banyaknya sumbangsih para ulama dalam membina
masyarakat Garut.
Salah satu tokoh ulama sekaligus umara
yang perannya tak bisa diabaikan pada masa awal penyebaran Islam di
pedalaman Jawa Barat, khususnya Garut, adalah Sunan Cipancar. Selain
eksis dalam penyebaran Islam, ia pun merupakan tokoh yang menurunkan
keluarga bupati-bupati Limbangan. Hal itu sebelum kemudian dengan alasan
politis, Limbangan dipindahkan dan berubah menjadi Kab. Garut.
Karena itulah, tak salah jika masyarakat
Garut menziarahi makam Sunan Cipancar di Kp. Pasir Astana, Desa
Pasirwaru, Kec. Balubur Limbangan. Hal itu penting selain sekadar berdoa
dan memberikan penghormatan atas jasa-jasanya dalam menyebarkan Islam,
juga untuk menelisik kembali alur sejarah Kab. Garut, termasuk
pesan-pesan moral yang diamanatkan para leluhur masyarakat Garut
sendiri, dalam menata bangunan kehidupan masyarakatnya.
Gunung Cikuray
Cikuray yang identik dengan sebuah
kerucut raksasa adalah salah satu gunung yang terletak di selatan kota
Garut Jawa Barat. Gunung yang termasuk dalam kelompok pegunungan muda
ini dikategorikan sebagai gunung yang non aktif. Meskipun gunung ini
indah, tetapi termasuk jarang didaki dan dijamah dan harus mengakui
kepopuleran gunung lainnya seperti Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung
Ciremay. Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki bisa memulai dari
Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai
pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat
menemukan sebuah tower yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat
dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak.
Talaga Bodas, Garut, Jawa Barat
Garut memang sudah terkenal dengan dodolnya yang
kini semakin inovatif dengan bermacam-macam rasa buah. Tapi kalau mau
mengenal lebih jauh, pastilah akan setuju kalau yang indah dari garut
bukan hanya dodol.
Talaga Bodas adalah salah satu bukti bahwa pesona Garut bukan hanya
dodol. Hari itu sabtu yang kedua di tahun 2009, kabut menutupi matahari
dari pandangan ketika saya tiba di bibir talaga bodas. Saya membiarkan
guide saya yang juga tukang ojek saya kembali ke Pos untuk menitipkan
sepeda motornya, sementara saya langsung sibuk membidikkan pemotret
Nikon berlensa standar di genggaman saya. Tidak ada orang lain yang
terlihat di sekeliling danau, sekalipun terdengar teriakan yang
bergaung, terpantul berulang kali di antara bukit-bukit yang
mengelilingi tempat itu.
Kawah Darajat
Foto lainnya (5) | ||||||||||||
|
||||||||||||
Papandayan Cocok Untuk mendaki
GARUT, KOMPAS.com -
Berhiaskan gunung-gunung yang menghampar di setiap sudutnya menjadikan
kota Garut memikat hati para pelancong untuk singgah. Kontur pegunungan
yang eksotis dengan balutan tanah yang subur membuat Garut menjadi
primadona wisata sejak zaman Belanda.
Tercatat dalam tahun 1910,
Officieel Touristen Bureau, Weltevreden menyebut Garut sebagai Paradijs
van het Oosten (surga dari timur). Di era tersebut berbagai fasilitas
penunjang untuk memudahkan akses kunjungan dibangun seperti jalur kereta
api yang menghubungkan Stasiun Cibatu dan Stasiun Cikajang. Keindahan
alam dan keramahan penduduk lokal menjadikan Garut mendapatkan julukan
Swiss van Java oleh Charlie Caplin dalam dua lawatannya pada tahun 1927
dan 1933. Bahkan Ratu Belanda, Wilhelmina-pun pernah mempunyai tempat
peristirahat di kota ini.
Minyak Akarwangi
Minyak Akarwangi (Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides),
merupakan salah satu komoditas khas unggulan daerah
Kabupaten Garut yang relatif masih baru,
sebagaimana halnya dengan teh hijau dan tembakau
yang merupakan bagian dari sub-sektor perkebunan.
Minyak Akarwangi mempunyai prospek yang cerah untuk terus
dikembangkan karena mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif
serta masih terbukanya pangsa pasar, baik pasar
domestik maupun pasar luar negeri.
|
Wilayah Administratif
Kabupaten Garut merupakan wilayah yang dinamis,
seiring dengan bertambahnya waktu, berbagai dinamika terus berlangsung,
baik yang diharapkan maupun yang tidak sehingga perubahan terjadi pada
semua sektor.
Dalam perkembangannya, Kabupaten Garut tumbuh
dan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Untuk menanggulangi
perubahan dan pertumbuhan tersebut pada awal tahun 2004 dilaksanakan
pemekaran wilayah kecamatan sebanyak 2 kecamatan sehingga seluruh
wilayah kecamatan menjadi sebanyak 42 kecamatan, 19 kelurahan dan 400
desa dengan luas wilayah 306.519 Ha. Hingga tahun 2009 Kabupaten Garut
memiliki 42 Kecamatan, 21 Kelurahan dan 403 Desa. Kecamatan Cibalong
merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah terluas mencapai 6,97%
wilayah Kabupaten Garut atau seluas 21.359 Ha, sedangkan kecamatan
Kersamanah merupakan wilayah terkecil dengan luas 1.650 Ha atau 0,54%.
|
Penggunaan Lahan
Bedasarkan jenis tanah dan
medan topografi di Kabupaten Garut, penggunaan lahan
secara umum di Garut Utara digunakan untuk
persawahan dan Garut Selatan didominasi oleh perkebunan dan
hutan. Daftar penggunaan lahan Kabupaten Garut adalah sebagai
berikut :
|
Geomorfologi
Bentang alam Kabupaten
Garut Bagian Utara terdiri dari atas dua aransemen
bentang alam, yaitu : (1) dataran dan cekungan antar gunung berbentuk tapal kuda membuka ke arah utara, (2) rangkaian-rangkaian gunung api aktif yang mengelilingi dataran dan cekungan antar gunung, seperti komplek G. Guntur - G. Haruman - G. Kamojang di sebelah barat, G. Papandayan - G. Cikuray di sebelah selatan tenggara, dan G. Cikuray - G. Talagabodas - G. Galunggung di sebelah timur. Bentang alam di sebelah Selatan terdiri dari dataran dan hamparan pesisir pantai dengan garis pantai sepanjang 80 Km. Evolusi bentang alam Kabupaten Garut khususnya Garut Utara dapat dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan hipotesis, yaitu: |
Klimatologi Garut
Secara umum iklim di
wilayah Kabupaten Garut dapat dikatagorikan sebagai
daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate) karena termasuk tipe Af sampai Am dari klasifikasi iklim Koppen.
Berdasarkan studi data sekunder, iklim dan
cuaca di daerah Kabupaten Garut dipengaruhi oleh
tiga faktor utama, yaitu : pola sirkulasi angin
musiman (monsoonal circulation pattern),
topografi regional yang bergunung-gunung di bagian
tengah Jawa Barat; dan elevasi topografi di Bandung.
Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara
2.589 mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3
bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan
mencapai 3500-4000 mm. Variasi temperatur bulanan
berkisar antara 24ºC - 27ºC. Besaran angka penguap
keringatan (evapotranspirasi) menurut Iwaco-Waseco (1991) adalah 1572 mm/tahun.
Selama musim hujan, secara tetap bertiup angin
dari Barat Laut yang membawa udara basah dari Laut
Cina Selatan dan bagian barat Laut Jawa. Pada musim
kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif
tinggi dari arah Australia yang terletak di
tenggara.
|
Letak Geografis garut
Kabupaten Garut terletak di
Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7
º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur.
Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif
sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan batas-batas
sebagai berikut :
|
||
Potret Garut Masa Kini
Garut Panorama © Uban (TrekEarth.com) |
Smokin' Papandayan © Uban (TrekEarth.com) |
Kampung Sampireun "Flower Boat Hut" © Uban (TrekEarth.com) |
Harvesting Vegetables © Klaus Dinkelacker |
Mountain View near Garut © Klaus Dinkelacker |
Senja di Garut © tian.photos.us.com |
Senja di Karang Paranje © Pemkab Garut |
Papandayan Unknown Source |
Leuweung Sancang © Pemkab Garut |
Mesjid Agung © Pemkab Garut |
Pendopo © Pemkab Garut |
Babancong © Pemkab Garut |
Tugu Intan © Pemkab Garut |
Tugu Perjuangan © Pemkab Garut |
Sudut Kota © Pemkab Garut |
Selamat Datang di Garut © Pemkab Garut |
Cipanas kaki Guntur © Pemkab Garut |
Panas Bumi Darajat |
Potret Garoet Tempo Doeloe
Sub Bag Publikasi Bagian Informatika SETDA Kabupaten Garut
Koleksi berbagai sumber dalam "Garoet Kota Intan" - Drs. Kunto Sofianto, M.Hum.
Langganan:
Postingan (Atom)