Makam Cipeujeuh sangat erat kaitannya dengan sejarah lahirnya
Kabupaten Garut, karena merupakan salah satu bukti peninggalan dan wujud
adanya pemerintahan saat itu yang bernama Kabupaten Balubur. Mulanya
Garut hanya digunakan sebagai nama ibu kota kabupaten, nama Kabupaten
tetap Balubur Limbangan. Baru pada masa pemerintahan Bupati Adipati
Ariya Wiratanudatar VIII, tahun 1913 Garut dijadikan nama kabupaten
hingga saat ini.
Kabupaten Garut dimulai sejak pembentukan kembali Kabupaten Balubur
Limbangan dengan Surat Keputusan Raffles tanggal 16 Februari 1813 yang
beribu kota di Suci. Sebelumnya, pernah dihapuskan dengan alasan bupati
menolak perintah menanam nila (indigo).
Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia
pencari lokasi Ibu Kota Kabupaten sampai ditemukan daerah yang terdapat
mata air pada semak-semak belukar berduri (Marantha), yang sekarang
menjadi komplek pendidikan SMP Negeri 1 dan 2 Kawasan Jl. A. Yani.
Panitia dari Belanda tangannya tergores atau kakarut hingga berdarah
oleh rumput berduri. Rumput tersebut dinamakan Kigarut, telaga dinamakan
Cigarut dan daerah sekitar itu dikenal dengan nama Garut.
Tahun 1813 hingga 1831, Kabupaten Garut dipimpin Bupati pertama Rd.
Adipati Ariya Adiwijaya yang merupakan putra sulung Dalem Sumedang
Pangeran Kornel.Setelah meninggal, jasadnya dimakamkan di Kampung
Cipeujeuh dan hingga kini makam tersebut dinamakan makam Cipeujeuh.
0 komentar:
Posting Komentar