Cikuray yang identik dengan sebuah
kerucut raksasa adalah salah satu gunung yang terletak di selatan kota
Garut Jawa Barat. Gunung yang termasuk dalam kelompok pegunungan muda
ini dikategorikan sebagai gunung yang non aktif. Meskipun gunung ini
indah, tetapi termasuk jarang didaki dan dijamah dan harus mengakui
kepopuleran gunung lainnya seperti Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung
Ciremay. Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki bisa memulai dari
Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai
pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat
menemukan sebuah tower yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat
dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak.
Seperti karakteristik dari
gunung-gunung lain yang memilikik bentuk seperti ini, mata air mengalir
akan sulit ditemukan atau bahkan tidak terdapat sama sekali dalam
perjalanan menuju ke puncak gunung, dan mata air yang ada di gunung ini
pun hanya ditemukan di bawah (Cilawu atau Dayeuh Manggung). Oleh karena
itu para pendaki sebaiknya membawa persediaan air yang cukup.
Untuk mencapai puncak gunung yang
tingginya mencapai 2821 meter diatas permukaan laut ini, diperlukan
waktu tempuh selama 7 sampai 12 jam untuk waktu normal dan pada waktu
tertentu sebaiknya pendaki diasarankan agar beristirahat untuk menjaga
kondisi dan tenaga. Karena jalur pendakian yang masih termasuk jarang
dijamah orang, maka kita akan disuguhkan sebuah pemandangan hutan asri
dan alami, tetapi perlu diingat oleh setiap pendaki bahwa dalam
perjalanan selama menuju ke puncak kita akan menemukan beberapa
percabangan jalan, karena petunjuk menuju puncak gunung tidak terdapat
dengan jelas seperti halnya Gunung Gede yang telah menggunakan tanda
panah untuk mencapai ke puncak, maka sebaiknya pemimpin rombongan selalu
ekstra hati-hati dalam mengambil jalur pendakian, karena tidak sedikit
pendaki yang tersesat karena salah dalam menentukan jalur yang akan
dilalui dalam pendakian.
Hutan yang terdapat di gunung ini
merupakan salah satu hutan yang sangat sempurna, karena pada beberapa
bagian lereng ataupun lembah hampir tidak pernah dijamah oleh manusia,
itu terbukti ketika penulis mencoba membuka jalur baru, penulis tidak
menemukan bekas-bekas eksploitasi tangan manusia, bahkan pencari kayupun
tidak pernah mencapai lokasi tersebut.
Itu terbukti dari tidak adanya jejak
yang berupa potongan ranting yang membuka jalan setapak, baik menuju
puncak ataupun menuruni puncak. Dan keadaan ini berbeda dengan
kebanyakan gunung di Jawa Tengah. Gunung-gunung di Jawa Tengah selain
Gunung Slamet (3428 M) telah mengalami eksploitasi besar-besaran
sehingga fungsi hutan sebagai penyangga daerah sekitar dan sumber air
bersih untuk penduduk menjadi terganggu bahkan di beberapa tempat hampir
tidak ditemukan mata air mengalir.
Setiap pendaki pasti akan merasa
gembira setelah mencapai puncak, begitu juga dalam pendakian ke puncak
Gunung Cikurai ini. Pendaki merasa puas setelah mencapai puncak.
Khususnya puncak cikurai, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang
mungkin berbeda dengan pemandangan di puncak gunung lain, karena kalau
kita berdiri di puncak gunung ini yang luasnya kurang lebih sebesar
“lapangan sepak bola”, pandangan mata kita akan sangat jelas melihat
sekeliling gunung, karena tidak ada pohon ataupun bangunan apapun yang
menghalangi pandangan kita. Oleh karena itu sebaiknya pendaki mencapai
puncak pada dini hari karena ketika matahari terbit, pemandangannya
mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan.
Setelah pendakian puncak selesai,
pendaki diberi pilihan untuk jalur penurunan. Pendaki dapat turun menuju
Cikajang atau turun melewati jalur awal ketika pendaki memulai
pendakian.
0 komentar:
Posting Komentar